Selamat berjumpa lagi dengan saya Dulur, tau kan sampeyan siapa saya? Heuheuheu …
Saya disini bukan sebagai Presiden Republik Rakyat CSS MoNyet lho… apalagi sebagai DP. Ups..maaf, ndak boleh ngomong jorok ya? Heuheuheu … saya sekarang ini lagi akting jadi kata-kata dulur. Ya, Cuma kata-kata. Boleh dilihat, boleh dibaca, boleh juga nggak di apa-apakan.
Sampeyan tau Ponokawan nggak? Itu loh, golongane Semar dan anak-anaknya; Gareng, Petruk lan Bagong. Beberapa hari yang lalu, tepatnya bersamaan dengan terpilihnya Pak SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, mereka njagong di teras rumah sore-sore sambil makan weci anget buatan tetangga.
Gareng: “menara tandon air di UIN Malang boleh tetap seperti itu modelnya sampai kapanpun. Tapi, yang namanya organisasi –sambil lek ngomong ‘G’ nya di khhaaaa’ khhhaaa’ no, orkhanisasi, harus bergerak, berubah menjadi tambah mbois. Pokok’e jangan sampai kadernya cinta kepada kemapanan. Karena mapan itu mandek dan identik dengan turu!!”
“tapi opo MUBES kudu banting-bantingan kertas? Apa harus pake tangis dan bentak-bentakan, Cak Gareng?” jarene Bagong.
“lhoo… jusssstttruuuu ittuuu Gong… Jusssstttttrrrr…..”
“hasssyy… opo ae wong-wong iki. Ngemengepe ae blehh? Iki lho gorengan anget. O iya Barca vs PSG berape-berape nih jadinye?” Petruk nyauti sambil bibirnya belepotan petis.
Selidik punya selidik, dadakno itu tadi komentarnya Gareng yang cerewet tapi tulus, Bagong yang selalu membantah dan Petruk yang modelnya easy going, selalu menganggap enteng segala sesuatu. Mereka njagong bahwa bersamaan dengan KLB Partai Demokrat di Bali kemarin, ternyata juga ada acara yang sederhana dan syahdu tapi manfaatnya bisa lebih penting daripada KLB Partai Demokrat. Bedanya, ya cuma nggak masuk TV aja. Heuheuheu …
MUBES namanya Dulur … Musyawarah Besar karena berlangsung di tempat yang besar, Musyawarah Beser karena lokasinya dingin mengakibatkan pesertanya diluk-diluk pipis. Heuheuheu … Yang jelas, besar atau nggak musyawarahnya, efek dan manfaatnya sudah pasti lebih keren dari KLB Demokrat. Camkan itu Sodara!!!
Lah gimana mau nggak keren, wong semua wajah kehidupan berlangsung disana. Dari awal sampai akhir acara dihiasi dengan canda tawa, marah, hingga sedih dan tangis pun tak ketinggalan ikut-ikutan juga. Dan semuanya itu dilakukan bukan dengan banyak ‘karena’, nggak kayak Kongres Partai yang ‘karena’nya banyak sekali, dari mulai karena fulus sampek karena kursi presiden. Tapi lek MUBES mboten Dulur, sekali lagi mboten. ‘Karena’nya cuma satu, demi kemajuan dan kelebihbaikan organisasi.
Yang sampeyan harus pahami Dulur, MUBES itu cuma cuilan tok, cuma sak crut dari indahnya menyelami lautan organisasi. Diluar MUBES, kalo kita sadar banyak sekali mutiara-mutiara hikmah yang bisa kita ambil dari kerasnya cangkang organisasi. Wuiiisssyyy!!! Bahasae bergaya. Heuheuheu …
Padahal udah berkali kali Ponokawan Kyai Semar ngilingno kita semua lewat nasehat-nasehat kepada anak-anaknya. “Mbegegeg ugeg-ugeg hmel hmel sadulitho, heeeeee anak-anakku Gareng, Petruk lan Bagong. Ilingo tholee,,,sekolah itu kalo niatnya untuk nilai bagus, hal apapun lek niatnya untuk mendapat prestasi, gelar dan pengakuan saja, dapatnya yo mung kuwi. Itu cuma nilai jual untuk nglakoni urip. Lah modal utamanya adalah pemantaban kualitas diri, daya juang, daya kreatif dll. Hidup ini keras nggeerr, penuh perjuangan dan pengorbanan. Olah rasa, mengasah hati, pikiran dan kreatifitas, sampai belajar memahami bahwa hidup ini bermacam-macam dan nggak ada yang kongkrit, bahwa semuanya selalu bergerak dan berubah. Pastinya melibatkan perjuangan dan pengorbanan. Itu semua nggak akan kamu temukan di dalam ruangan gedung B, gedung A. Tapi justru di komunitas, organisasi tempatmu berada, disitulah kawah untuk berlatih nglakoni urip yang sebenarnya.”
Ibarat peribahasa anjing menggonggong kafilah tetap berlalu. Kita boleh kok nggak ngreken omongannya Semar tadi. Lah wong dia cuma wayang, bisa berdiri tegak kalo mancep di gedebog pisang dan bisa njoget-njoget kalo digerakkan oleh dalang.heuheuheu … Tapi diluar itu semua dulur, hidup adalah pilihan. Kalo nggak ini ya itu, kita bebas memilih ini atau itu asal konsisten dan komitmen terhadap ini atau itu.
Justru yang sekarang harus kita sadari bersama adalah sekolah, organisasi dan ngapalno qur’an bukanlah balapan sepeda yang saling dahulu-mendahului, sehingga kita jadi bingung mana yang didahulukan dan mana yang didahului. Ketiganya adalah elemen penting untuk mewujudkan cita-citanya Pak Rektor, yaitu Insan Ulul Albab. Heuheuheu … Ibarat bajak laut, sekolah adalah kapal, organisasi adalah mboisnya kualitas kita sebagai Sang Nahkoda, sedangkan alquran adalah kompas pedoman kita mengarungi samudera kehidupan. Semua itu harus menyatu, nyawiji dalam diri kita.
Kocap kacarita…lain cerita....
Putri Duyung yang lagi tamasya nduk Pantai Balekambang dulinan batang pohon di pasir pantai dan mbentuk tulisan: SELAMAT KEPADA DULURKU AFIF SEBAGAI KETUA CSS MORA UIN MALANG 2013-2014, SEMOGA MASALAH SELALU ADA AGAR MENJADI DEWASA. YANG PENTING JANGAN FILM DEWASA. Heu…Heu…Heu…
Cekap semanten, salam dari Negeri Seberang RRCM. Sekian terima kasih
Heuheuheuheuheuheu