Kamis, 01 Maret 2012

Jancuk!!!

Jancuk, entah dari mana asalnya dia muncul, kata ini seakan akan sudah membudaya dikalangan masyarakat Indonesia bahkan  kalau di ibaratkan dengan bahasa lebay jancuk ini sudah manunggaling dengan masyarakat. Sehingga ketika mengungkapkan sesuatu, tanpa di campuri kata jancuk rasanya jadi gak lego atau kurang mantep.

Kalau dilihat dari sisi arti katanya, ada yang berpendapat “jancuk” berasal dari kata ‘dancuk’ dan turunan dari ‘diancuk’ dan turunan dari ‘diencuk’ yg artinya ‘disetubuhi’. Dan masih banyak pendapat tentang arti kata ini.

Sedangkan kalau dilihat dari sisi penggunaannya, yo tambah banyak sekali macamnya. Pertama: jancuk dipakai ketika orang sedang marah, akan tetapi jancuk juga sering dipakai untuk salam persahabatan, media saling mengakrabkan pertemanan. Contohnya, obrolan pergaulan “yo opo kabarmu cuk!!”, “yowes ngene iki cuk, apik apik ae”, “tambah lemu ae koen saiki cuk”, dll.

Kata jancuk juga bisa digunakan untuk mengekspresikan penekanan pada suatu hal. Contoh, “jancuk cek apik e gambar iku”, “jancuk, cek ayune arek iku reek”. Ini menandakan bahwa barang yang disebut memang benar benar bagus dan sangat wah.

kalaupun saat ini jancuk kadang juga disalah artikan sebagai hal yang negatif, orang yang mengucapkannya kadang di omongi gak ilok, terlepas dari itu semua jancuk tetaplah jancuk, kata yang nggak jelas artinya tapi memiliki nilai penting dalam kehidupan yang saat ini jarang sekali manusia memiliki nilai tersebut, yaitu kejujuran, sikap yang tegas, apa adanya, dan terus terang. Ibarat kata “kalau dengan jancuk pun aku tidak bisa mengetuk pintu hatimu, dengan air mata mana lagi aku bisa menggapainya”.
Wallahu a’lam…..

Kanjeng Sunan Ulil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar